Swabakar atau Spontaneous
combustion atau disebut juga self
combustion adalah salah satu fenomena yang terjadi pada batubara pada waktu
batubara tersebut disimpan atau di storage
/ stockpile dalam jangka waktu tertentu. Swabakar
pada stockpile merupakan
hal yang sering terjadi dan perlu mendapatkan perhatian khususnya pada timbunan
batubara dalam jumlah besar. Batubara
akan teroksidasi saat tersingkap dipermukaan sewaktu penambangan, demikian pada
saat batubara ditimbun proses oksidasi ini terus berlanjut.
Akibat dari reaksi oksidasi antara oksigen dengan gas-gas yang mudah terbakar dari komponen zat terbang akan menghasilkan panas.
Akibat dari reaksi oksidasi antara oksigen dengan gas-gas yang mudah terbakar dari komponen zat terbang akan menghasilkan panas.
Bila
reaksi oksidasi berlangsung terus-menerus, maka panas yang dihasilkan juga akan
meningkat, sehingga dalam timbunan batubara juga akan mengalami peningkatan.
Peningkatan suhu ini juga disebabkan oleh sirkulasi udara dan panas dalam
timbunan tidak lancar, sehingga suhu dalam timbunan akan terakumulasi dan naik
sampai mencapai suhu titik pembakaran (self heating),
yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya proses swabakar pada timbunan
tersebut.
Sebelum
mengalami swabakar batubara akan mengalami proses oksidasi yang merupakan
proses inisiasi dari swabakar apabila proses oksidasi ini diikuti dengan
meningkatnya temperatur terus menerus yang akhirnya mengakibatkan terjadinya
pembakaran spontan. Batubara akan bereaksi dengan oksigen di udara segera
setelah batubara tersebut tersingkap selama
penambangan. Kecepatan reaksi ini lebih besar terutama pada batubara
golongan rendah seperti lignite dan sub-bituminus, sedangkan pada golongan
batubara bituminus keatas atau, oksidasi ini baru akan tampak apabila batubara
tersebut sudah tersingkap dalam jangka waktu yang cukup lama. Apabila
temperatur batubara terus meningkat yang disebabkan oleh self heating, maka ini perlu ditangani dengan serius karena ini
akan berpengaruh terhadap nilai komersial batubara tersebut, selain itu akan
mengakibatkan pembakaran spontan batubara yang sangat tidak diinginkan karena
akan merugikan.
Pada
temperatur normal kecepatan oksidasi ini kecil sekali, bahkan cenderung menurun
selang dengan waktu, dengan demikian resiko penurunan kualitas karena oksidasi
ini masih bisa diterima dalam periode waktu pengiriman (8 jam – 8 minggu).
Oksidasi yang dimaksud diatas adalah oksidasi yang tidak diikiuti dengan
pembakaran spontan atau oksidasi pada temperatur rendah, akan tetapi apabila
disimpan dalam jangka waktu lama di stockpile penurunan kualitas akibat ini
biasanya tidak dapat diterima. Karena selain penurunan kualitas secara kimia
juga terjadi penurunan kualitas secara fisik terutama terjadi pada batubara
golongan rendah atau low rank coal.
Seperti
telah dijelaskan diatas bahwa penyebab awal terjadinya pembakaran spontan
adalah reaksi oksidasi yang terjadi dengan sendirinya dalam batubara, yang
mengakibatkan pemanasan dengan sendirinya yang selanjutnya akan mengakibatkan
pembakaran spontan apabila tidak terkontrol. Pembakaran spontan adalah
merupakan fenomena alami dan juga disebut pembakaran sendiri (self combustion). Hal ini disebabkan
terjadinya reaksi zat organik dengan oksigen dari udara. Kecepatan reaksi
oksidasi sangat bervariasi antara suatu zat dengan yang lainnya. Batubara akan
mengalami pemanasan dengan sendirinya kapan pun dan dimana pun apabila batubara
tersebut disimpan dalam bentuk bulk (tumpukan
dalam jumlah besar) di stockpile. Self
heating disebabkan oleh oksidasi pada permukaan batubara yang kontak dengan
oksigen di udara. Sebenarnya panas yang dihasilkan dapat terhilangkan dengan
distribusi panas keseluruh batubara atau ke udara dengan penguapan moisture
batubara tersebut.
Pembakaran akan terjadi apabila :
-
Adanya bahan bakar
(fuel)
-
Adanya oksidan (udara /
oksigen)
-
Adanya panas (heat)
FIRE TRIANGLE
Untuk mencegah terjadinya kebakaran
harus meniadakan sedikitnya satu dari komponen diatas. Batubara sebagai zat
organik yang mengandung gas methan, mudah terbakar karena beroksidasi dengan
oxygen dari udara. Pembakaran spontan ini dapat dikontrol apabila ditangani
secara benar.